MAKALAH
TUJUAN KOMPONEN GERAKAN DASAR, JENIS AKTIVITAS
GERAKAN ANAK, DAN PERAN PENIDIDIK DALAM PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR
AUD
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PENGEMBANGAN FISIK AUD
KELAS REGULER B PG-PAUD 2013
1.
ROSMELIA
FITRI : 1300727
2.
INDAH
FAUZIYAH RANI : 1300721
3.
NELVA
GIA INDRI Y : 1305226
4.
AZIZAH :
1305189
5.
YULIA
SAFITRI :
1300675
6.
YOHANI
LISWARA DEWI : 1300714
PENDIDIKAN
GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan tugas mengenai“Tujuan
Komponen Gerakan Dasar, Jenis Aktifitas Gerakan Anak, dan Peran Pendidik dalam
Pengembangan Keterampilan Motorik Kasar AUD”. Tugas ini penulis susun untuk memenuhi tugas kuliah mata kuliah
Perkembangan Fisik anak usia dini.
Tugas ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak.Dalam penyelesaian
makalah ini, penyusun
berterima kasih kepadarekan-rekan yang telah bersedia membantu penyusun dalam penyelesaian tugas ini.
Penyusun menyadari bahwa penulisan tugas
ini jauh dari sempurna, untuk
itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu
penyusun harapkan.
Padang, September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR
ISI .................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah ............................................................................................ 1
C. Tujuan .............................................................................................................. 2
D. Metode
Penulisan........................................................ ..................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Tujuan
Utama dari Komponen Gerak Dasar .................................. ................................... 3
B. Jenis
Aktifitas Gerakan yang dapat silakukan AUD...................... ..................................... 4
C. Peran
Pendidik dalam Pengembangan Keterampilan Motorik kasar AUD..... .................... 6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
..................................................................................................... 9
B. Saran.............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Usia
dini merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar, sehinggadisebut usia
emas (golden age). Pada usia ini anak memiliki kemampuan untuk belajar
yang luar biasa khususnya pada masa kanak-kanak awal. Mengingat usiadini
merupakan usia emas maka pada masa itu perkembangan anak harus dioptimalkan.
Perkembangan anak usia dini sifatnya holistik, yaitu dapat berkembang optimal
apabila sehat badannya, cukup gizinya dan didik secara baik
dan benar. Anak berkembang dari berbagai aspek
yaitu berkembang fisiknya, baik motorik kasar maupun halus, berkembang aspek
kognitif, aspek sosial dan emosional.
Perkembangan
motorik kasar merupakan hal yang sangat penting bagianak usia dini khususnya
anak kelompok bermain/KB dan taman kanakkanak/TK. Sebenarnya anggapan bahwa perkembangan
motorik kasar akan berkembang dengan secara otomatis dengan bertambahnya usia
anak, merupakan
anggapan yang keliru. Perkembangan motorik
kasar pada anak perlu adanya bantuan dari para pendidik di lembaga pendidikan
usia dini yaitu dari sisi apa yang dibantu, bagaimana membantu yang tepat/appropriate,
bagaimana jenis latihan yang aman bagi anak sesuai dengan tahapan usia dan
bagaimana kegiatan fisik motorik kasar yang menyenangkan anak. Kemampuan
melakukan gerakan dan tindakan fisik untuk seorang anak terkait dengan rasa
percaya diri dan pembentukan konsep diri. Oleh karena itu perkembangan motorik
kasar samapentingnya dengan aspek perkembangan yang lain untuk anak usia dini.
B. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka
dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1.
Apa tujuan
utama dari komponen gerak dasar ?
2.
Bagaimanakah
peran kemampuan motorik
dengan perkembangan lainnya ?
3.
Bagaimanajahjenis aktivitas gerakan yang dapat
dilakukan anak ?
4.
Bagaimanakah peran pendidik dalam pengembangan keterampilan
motirik kasar AUD ?
C. TUJUAN
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan
masalah di atas, maka didapat tujuan penulisan sebagai berikut.
1.
Untuk memahami
tujuan
utama dari komponen gerak dasar
2.
Untuk
memahami peran
kemampuan motorik dengan perkembangan lainnya
3.
Untuk memahami jenis aktivitas gerakan yang dapat
dilakukan anak
4.
Untuk memahamiperan pendidik dalam pengembangan keterampilan
motirik kasar AUD
D. METODE
PENULISAN
Adapun metode yang dipergunakan dalam penulisan
makalah ini adalah Studi kepustakaan atau Library research , yaitu dengan
mengumpulkan dan mempelajari data-data melalui kepustakaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Tujuan
umum dari komponen gerak dasar
Fungsi
motorik menurut cureton yang dikutip oleh tono dan gusril (2004: 51),
menyatakan fungsi utama kemampuan motorik adalah untuk mengembangkan
kesanggupan dan kemampuan setiap individu yang berguna untuk mempertinggi daya
kerja. Dengan mempunyai kemampuan motorik yang baik, tentu individu mempunyai
landasan untuk menguasai tugas keterampilan motorik khusus. Semua unsur
kemampuan motorik pada anak dapat berkembang melalui kegiatan berlatih dan
aktivitas bermain yang melibatkan otot.
Tujuan
dari Program pengembangan keterampilan motorik kasar pada anak usia dini :
a.
Mampu
meningkatkan keterampilan gerak
b.
Mampu
memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani
c.
Mampu
menanamkan sikap percaya diri
d.
Mampu
bekerjasama
e.
Mampu
berprilaku disiplin, jujur, dan sportif.
Semakin banyak anak
mengalami aktivitas gerak tentu unsur-unsur kemampuan motorik semakin terlatih.
Pengalaman ini disimpan dalam ingatan untuk dipergunakan pada kesempatan lain,
jika melakukan gerakan yang sama. Dengan banyaknya pengalaman motorik yang
dilakukan oleh anak tentu akan menambah kematangannya dalam melakukan aktivitas
motorik.
Perkembangan motorik
ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak.Keterampilan
motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot.Oleh sebab itu, setiap
gerakan yang dilakukan anak sesederhana apapun, sebenarnya merupakan hasil pola
interaksi yang kompleksi berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol
otak.
Aktivitas anak terjadi
dibawah control otak. Secara simultan dan berkesinambungan, otak terus mengolah
informasi yang ia terima. Bersamaan dengan itu, otak bersama jaringan syaraf
yang membenntuk system syaraf pusat yang mencakup lima pusat control, akan
mendiktekan setiap gerak anak. Dalam kaitannya dengan perkembangsn motorik
anak, perkembangan motorik berhubungan dengan perkembangan kemampuan gerak
anak.Gerak merupakan unsure utama dalam perkembangan motorik anak.
Sedari kecil anak harus
diberikan berbagai kegiatan fisik yang bervariasi yang memungkinkan mereka
untuk bergerak, juka seorang anak berhasil melakukan suatu aktivitas fisik atau
gerakan maka selanjutnya ia mau berpartisipasi dalam kegiatan tersebut kembali.
Namun, sedari kecil seorang anak perlu dibiarkan menemukan sendiri kegiatan /
aktivitas fisik yang sesuai dan cocok dengan kemampuannya.
B. Jenis
aktivitas gerakan yang dapat dilakukan anak (motorik kasar)
a.
0
– 1 tahun
·
Mencoba
ameraih suatu barang (meraup)
·
Melempar
dan mengambil barang yang dilemparnya sambil di amati apa yang terjadi
·
Mengangkat
kaki dan memainkan jari tangan di depan mata
·
Mengangkat
kepala ketika ditengkurapkan
·
Duduk
dengan bantuan dan kepala tegak
·
Mengangkat
dada saat tengkurap dengan bertumpu pada tangan
·
Mencoba
merangkak
·
Duduk
tanpa ditopang
·
Mencoba
berdiri dengan berpegangan
·
Berjalan
sambil dipegang/berpegangan.
b.
>
1- 2 tahun
·
Latihan
berjalan tanpa dipegang
·
Berjalan
mantap
·
Berjalan
mundur 1 sampai 3 langkah
·
Berjalan
tanpa jatuh
·
Naik
turun tangga tanpa berpegangan
·
Memanjat
kursi orang dewasa, merangkak naik tangga
·
Mulai
meloncat dan melompat secara sederhana
c.
>
2 – 3 tahun
·
Berjalan
mantap
·
Berjalan
mundur
·
Naik
turun tangga
·
Memanjat
·
Melompat
dengan dua kaki sekaligus
·
Belajar
meniti
d.
>
3 – 4 tahun
·
Mengekspresikan
gerakan tari dengan irama sederhana
·
Melempar
bola
·
Berjalan
dengan baik ( keseimbangan tubuh makin baik )
·
Berlari
dengan baik ( keseimbangan tubuh makin baik)
·
Berlari
dengan baik
·
Naik
turun tangga tanpa berpengangan
·
Melompat
dengan satu kaki bergantian
·
Merayap
dan merangkak lurus ke depan
·
Senam
mengikuti contoh
e.
>
4 – 5 tahun
§ Melempar dan menangkap bola
§ Berjalan di atas papan titian
§ Berjalan dengan berbagai variasi ( maju mundur di atas
satu garis)
§ Memanjat dan bergelantungan
§ Melompat parit
§ Melompat guling
§ Senam dengan gerakan sendiri
f.
>
5 – 6 tahun
·
Berjalan
·
Mendaki
·
Meloncat
dan menjengket
·
Mencongklang
dan lompat tali
·
Menyepak
·
Melempar
·
Menangkap
memukul bola
g.
>
6 – 8 tahun
·
Berlari
kencang
·
Memukul
dengan keras
·
Memanjat
dan bergelantungan
·
Berlari
dan langsung menendang bola
·
Membawa
gelas berisi air tanpa menumpahkan isinya
·
Tetap
seimbang ketika jalan mundur
C. Peranan
pendidik dalam pengembangan keterampilan
motorik kasar AUD
1. Kesiapan
belajar
Apabila pembelajaran itu di kaitkan
dengan kesiapan belajar, maka keterampilan yang dipelajari dengan waktu dan
usaha yang sama oleh orang yang sudah siap. Akan lebih unggul ketimbang oleh
orang yang belum siap untuk belajar.
2. Kesempatan
belajar
Banyak anak yang tidak
berkesempatan untuk mempelajari keterampilan motorik karena hidup dalam
lingkungan yang tidak menyediakan kesempatan belajar atau karena orang tua
takut hal yang demikian akan melukai anaknya.
3. Kesempatan
berpraktek
Anak harus diberi waktu untuk
berpraktek sebanyak yang diperlukan untuk menguasai suatu keterampilan.Meskipun
demikian, kualitas praktek jauh lebih penting ketimbang kuantitasnya. Jika anak
berpraktek dengan model sekali pukul hilang, maka akan berkembang kebiasaan
kegiatan yang jelek dan gerakan yang
tidak efektif.
4. Model yang baik
Karena dalam mempelajari
keterampilan motorik, meniru suatu model memainkan peran yang penting, maka
untuk mempelajari suatu keterampilan
dengan baik anak harus dapat mencontoh model yang baik.
a. Binbingan
Untuk
dapat meniru suatu model dengan betul, anak untuk membutuhkan
bimbingan.Bimbingan juga menbantu anak membetulkan sesuatu kesalahan sebelum
masalah tersebut terlanjur dipelajari dengan baik sehingga sulit dibetulkan
kembali.
b. Motivasi
Motivasi
belajar penting untuk mempertahankan minat dari ketertinggalan. Untuk
mempelajari ketemrampilan, sumber motivasi
umum adalah kepuasan pribadi yang diperoleh anak dari kegiatan tersebut,
kemandirian, dan gengsi yang diperoleh dari kelompok sebanyanya, serta
kompensasi terhadap perasaan kurang mampu dalam bidang lain khususnya dalam
tugas sekolah.
5.
Disetiap
keterampilan motorik harus dipelajari
secara individu
Tidak ada hal-hal yang sifatnya umum perihal keterampilan
tangan dan keterampilan kaki. Melainkan, setiap jenis keterampilan mempunyai
perbedaan tertentu, sehingga setiap keterampilan harus dipelajari secara
individu.
6.
Keterampilan
sebaiknya dipelajari satu demi satu
Dengan mencoba mempelajari berbagi macam keterampilan
motorik secara serempak, khususnya apabila menggunakan kumpulan otot yang sama,
akan membingungkan anak dan akan menghasilkan keterampilan yang jelek serta
merupakan pemborosan waktu dan tenaga. Apabila suatu keterampilan sudah
dikuasai, maka keterampilan lain dapat dipelajari tanpa menimbukan kebingungan.
Dalam mengembangkan berbagai
kemampuan dasar AUD peran guru sangatlah penting.Dalam merencanakan kegiatan
fisik atau motorik seorang guru membutuhkan latar belakang yang kuat untuk
memilih kegiatan fisik atau motorik yang bermakna dan sesuai bagi anak
didiknya.Guru juga perlu menentukan tingkat keberhasilan yang sesuai dengan
kemampuan anaknya. Guru perlu mempelajarai tingkat kemampuan anak didiknya sehingga
dapat menentukan jenis kegiatan dan ukuran keberhasilan yang sesuai dengan
tahap perkembangan anak.
Guru
mempunyai peran yang penting dalam
pengembangan fisik motorik anak yang dapat dilakukan melalui bermain.
Disekolah, gurulah yang menentukan apa aktivitas fisik atau olahraga yang dapat
dilakukan anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Guru juga
berperan dalam menumbuhkan minat anak terhadap berbagai kegiatan motorikanak
seperti jenis olahraga, menggambar, melipat kertas dan lain – lain. Peran
gurulah yang dapat mengarahkan dan menumbuhkan minat anak untuk mengikuti semua
kegiatan fisik motorik tersebut dengan tujuan agar gerakan motorik kasar dan
halus anak dapat dikembangkan dengan baik.
Guru
dapat membantu mengembangkan minat dan rasa percaya diri anak dan perasaan
mampu melakukan berbagai kegiatan fisik motorik yang sesuai untuk anak TK.
Pengembangan motorik anak yang baik akan meningkatkan kemampuan daan kekuatan
otot – otot anak. Perkembangan kekuatan otot tersebut diimbangi dengan
perkembangan dalam mengkoordinasikan gerakan antara otot yang satu dengan otot
yang lain. Apabila gerakan motorik kasar anak dapat berkembang dengan baik
maaka keterampilan motorik halus yang telah dimiliki anak juga akan meningkat.
Guru
perlu menentukaan tujuan yang akan dicapai. Guru perlu menentukan gerak dan
keterampilan yang perlu dikuasi anak melalui pelaaksanaan beberapa kegiatan
pembelajaran. Guru juga perlu menentukaan apa dan bagaimana cara menilai hasil
belajar anak serta melaporkan hasilnyaa kepada orang tua anak didik.
Guru
juga bertanggung jawab dalam membantu mengembangakan keterampilan motorik anak
TK dengan cara merencanakan dan mengatur secara baik,lingkungan belajar dan
proses belajar anak untuk mencapai tujuan pengembangaan motorik anak TK. Untuk
meningkatkan gerakaan motorik anak maka yang dapat dilakukan guru adalah :
Ø Menyediakan peralatan
atau lingkungan yang memungkinkan untuk melatih keteramoilan motoriknya
Ø Memperlakukan anak
dengan sama
Ø Memperkenalkan berbagai
jenis keterampilan motorik
Ø Meningkatkan kesabaran
guru karena setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu
keterampilan
Ø Aktivitas fisik yang
diberikan keanak harus bervariasi
Ø Berilah anak – anak
aktivitas fisik yang memungkinkan anak menikmati dan dapat mencapai kemampuan
yang diharapkan sesuai perkembangannya.
Ø Saat melakukan
aktivitas fisik yang menempatkan anak bersama beberapa anak lain
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi
utama kemampuan motorik adalah untuk mengembangkan kesanggupan dan kemampuan
setiap individu yang berguna untuk mempertinggi daya kerja.Dengan mempunyai
kemampuan motorik yang baik, tentu individu mempunyai landasan untuk menguasai
tugas ketrampilan motorik yang khusus.Semua unsur-unsur kemampuan motorik pada anak
dapat berkembang melalui kegiatan berlatih dan aktivitas bermain yang
melibatkan otot.
Dalam
mengembangkan berbagai kemampuan dasar AUD peran guru sangatlah penting.Dalam
merencanakan kegiatan fisik atau motorik seorang guru membutuhkan latar belakang
yang kuat untuk memilih kegiatan fisik atau motorik yang bermakna dan sesuai
bagi anak didiknya.Guru juga perlu menentukan tingkat keberhasilan yang sesuai
dengan kemampuan anaknya. Guru perlu mempelajarai tingkat kemampuan anak
didiknya sehingga dapat menentukan jenis kegiatan dan ukuran keberhasilan yang
sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Guru
juga bertanggung jawab dalam membantu mengembangakan keterampilan motorik AUD
dengan cara merencanakan dan mengatur secara baik,lingkungan belajar dan proses
belajar anak untuk mencapai tujuan pengembangaan motorik AUD.
B. Saran
Kita sebagai pendidik diharapkan lebih
mengetahui tahap perkembangan anak kita. Apakah perkembangannya berkembang
dengan baik, lambat, atau terlalu cepat. Jika terjadi sesuatu pada anak kita,
kita dapat melakukan konsultasi kepada pihak yang tepat
untuk mengatasi keterlambatan perkembangan anak kita.
DAFTAR
PUSTAKA
hurlock,elizabeth b. Perkembangan anak edisi keenam.
Jakarta: erlangga
Widayatun,
Tri Rusmi. 1999. IlmuPrilaku.
Yogyakarta: PT. FajarInterpratamaSujiono,
YulianiNurani,
2009, KonsepDasarPaud, Jakarta: PT Index.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar